Bahaya narkotika bagi kesehatan sudah tidak diragukan lagi. Bukan hanya akan merusak kesehatan psikis seseorang, narkoba juga menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan fisik penggunanya.
WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia mencatat lebih dari 250 juta jiwa di seluruh dunia yang terjerat obat-obatan terlarang. Adapun di Indonesia sendiri, ditemukan sekitar 3,5 juta kasus penggunaan narkoba.
Gejala Kecanduan Narkoba
Gejala spesifik yang menandakan seseorang kecanduan narkoba umumnya tergantung jenis narkoba yang dipakai. Akan tetapi, secara umum, terdapat beberapa gejala kecanduan narkoba yang sebaiknya diwaspadai, antara lain :
- Berat badan naik atau turun dengan signifikan
- Mata merah serta pupil mata membesar atau mengecil
- Tidak peduli dengan penampilan, misalnya jarang mandi dan berganti pakaian
- Pola tidur dan pola makan tidak teratur
- Mudah merasa sedih dan lelah atau justru berenergi serta tidak bisa diam
- Sering mimisan
- Sulit berkonsentrasi
- Sering cemas
- Tubuh bergetar atau kejang
Disamping itu, seseorang yang mengalami kecanduan narkoba juga lebih berani dalam melakukan hal berbahaya. Misalnya seperti mengendarai sepeda motor setelah memakai narkoba atau bahkan mencuri uang atau barang demi mendapatkan narkoba.
Tahapan Rehabilitasi Narkoba
Berdasarkan Badan Narkotika Nasional, disebutkan bahwa terdapat 3 tahap rehabilitasi narkotika yang perlu dijalani oleh pecandu narkoba, yakni :
-
Detoksifikasi (tahap rehabilitasi medis)
Rehabilitasi medis adalah tahapan pertama yang harus dijalani para pecandu narkoba agar mereka bisa lepas dari ketergantungan penggunaan narkoba. Dalam tahap ini, dokter memeriksa kesehatan pengguna, baik dalam hal kondisi fisik ataupun kesehatan mentalnya.
Kemudian, dokter akan memberikan resep obat apa yang sebaiknya diberikan kepada pecandu tersebut. Pemberian obat ini sesuai dengan jenis narkoba yang dipakai pecandu serta tingkat keparahan gejala yang terjadi.
Misalnya, pecandu narkoba jenis horoin akan mudah mengalami sakau, maka dokter bisa memberikan terapi obat naltrexone atau methadone. Seiring berjalannya waktu, pemberian dosis obat akan diturunkan berdasarkan perkembangan kondisi pasien.
-
Tahap rehabilitasi nonmedis
Pecandu juga diharapkan mengikuti berbagai kegiatan yang berguna untuk pemulihan kesehatan mereka. Misalnya seperti terapi kelompok, konseling dan pembinaan keagamaan.
Konseling bisa membantu pecandu narkoba untuk mengenali masalah maupun perilaku yang menyebabkan ketergantungannya pada obat terlarang tersebut. Sehingga, pecandu bisa menemukan strategi paling tepat agar bisa terlepas dari belenggu obat-obatan terlarang.
Disamping itu, terapi kelompok akan menjadi forum diskusi dengan anggota sesama pecandu narkoba. Ini bertujuan supaya anggota bisa saling memberikan dukungan, bantuan dan motivasi supaya bisa sama-sama bebas dari kasus narkoba.
-
Tahap bina lanjut
Tahap ini merupakan tahap akhir dari serangkaian rehabilitasi narkoba. Pecandu narkoba akan melakukan kegiatan berdasarkan minat dan bakat mereka. Ini bertujuan agar mereka dapat kembali bekerja dan produktif sesudah selesai melakukan rehabilitasi.
Setelah bebas dari resiko ketergantungan, mereka bisa kembali ke lingkungan masing-masing dan beraktivitas seperti sebelumnya dengan pengawasan dari Badan Narkotika Nasional.
Nah, itulah beberapa tahapan rehabilitasi narkoba yang perlu dijalani oleh pecandu narkoba. Rehabilitasi adalah upaya yang dilakukan agar mereka bisa terbebas dari belenggu narkoba. Akan tetapi, dalam pelaksanaanya, pecandu narkoba tetap memerlukan dukungan besar dari pihak keluarga, kerabat maupun masyarakat sekitar supaya bisa menjalani hidup kembali dengan sehat dan benar-benar lepas dari belenggu narkoba di masa yang akan datang.
Bagi anda maupun orang terdekat anda yang terlanjur kecanduan narkoba, maka jangan takut untuk lapor ke IPWL terdekat dan mendapatkan pelayanan rehabilitasi. Semakin cepat anda melakukan rehabilitasi maka semakin cepat potensi anda untuk lepas dari jeratan narkoba.