Benarkah Pembayaran ‘Cashless’ Bikin Jadi Makin Boros?

Gaya Hidup551 views

Pembayaran secara cashless atau non tunai melalui dompet digital menjadi semakin marak. Pasalnya dari beberapa merchant menawarkan promo hingga cashback yang sangat menggiurkan. Itulah mengapa salah satu alasan masyarakat dengan mudah beralih menggunakan pembayaran secara non tunai demi mendapatkan promo menarik.

Alih-alih bisa berhemat untuk mendapatkan potongan harga menarik, yang ada justru pembayaran cashless dianggap bikin orang semakin boros karena dengan mudahnya scan barcode untuk semua transaksi. Malahan kini juga sudah bisa pinjam dana lewat aplikasi.

Sebenarnya pembayaran secara cashless seperti dua mata pisau. Jika digunakan dengan baik bisa semakin menghemat anggaran tetapi sebaliknya jika tidak digunakan dengan bijak justru bikin tekor.

Nah, berikut ini adalah ulasan seperti apa sih sebenarnya pembayaran cashless tips tetap hemat dengan menggunakan dompet digital.

Tetap punya tujuan finansial

Apapun medianya dalam menggunakan uang, tetap harus memiliki tujuan finansial. Fungsinya selain untuk menjaga agar tidak boros, tujuan finansial juga mengingatkan kita pada hal yang lebih besar dan lebih bermanfaat dampaknya.

Sebagai contoh, meskipun penggunaan e-wallet makin mempermudah, tetapi jika sudah punya tujuan untuk nabung investasi secara rutin setiap bulan, anggaran tetap terkontrol karena sudah ada target bulanan yang mesti dicapai.

Gunakan hanya saat ada potongan harga

Potongan harga memang membuat pengguna dompet digital bisa berhemat. Tetapi, teliti dulu berapa besar potongan harga yang didapatkan. Kerap kali ada potongan harga yang tidak terlalu signifikan. Misalnya diskon 50 persen tetapi ada batas maksimal hanya Rp10 ribu.

Contoh ini justru sedikit mengecoh pengguna dompet digital. Oleh karena itu, pintar-pintarlah dalam memanfaatkan promo potongan harga maupun cashback dengan baik.

Hindari terlalu sering top up saldo

Semula top up saldo tidak dikenai biaya sama sekali. Namun, mengikuti regulasi pemerintah kini sudah ada aturan tentang biaya top up saldo. Meskipun memang jumlahnya tidak terlalu signifikan tetapi tetap saja dihitung sebagai beban pengeluaran.

Cara terbaik untuk menyiasatinya adalah dengan membatasi anggaran dana yang digunakan untuk pembayaran cashless. Misalnya membatasi hanya 20 persen dari penghasilan sehingga alokasi untuk uang digital sudah ditransfer sekali setiap bulan saja. Bayangkan jika setiap kali top up mendapatkan beban biaya Rp1.000. Jika dalam seminggu melakukan top up 10 kali artinya ada beban biaya Rp10.000 yang harus dikeluarkan.

Catat merchant yang paling royal memberikan poin atau cashback

Beberapa merchant biasanya memiliki promo potongan harga tetap atau cashback dengan nilai tertentu dalam periode tertentu. Untuk memudahkan dan bisa lebih banyak berhemat, catat merchant mana saja yang memberikan cashback serta poin besar. Biasanya pembelian bahan bakar mendapatkan poin yang lebih tinggi dibandingkan dengan belanja makanan.

Pinjam dana lebih mudah lewat Kredivo

Perlu diketahui bahwa kini e-wallet pun memberikan kemudahan dana talangan seperti beli sekarang dan bayar kemudian. Konsepnya memang hampir mirip dengan layanan pinjam dana dari fintech seperti Kredivo.

Namun, ada beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh Kredivo. Misalnya tidak ada bunga sama sekali bahkan biaya bulanan jika hanya digunakan untuk belanja online ataupun offline dengan metode pembayaran dalam waktu 30 hari. Berbeda dengan dompet digital yang tetap memberikan biaya bulanan meskipun penggunaanya dalam jumlah kecil.

Dengan Kredivo, kamu bahkan bisa mendapatkan limit hingga Rp30 juta dalam satu aplikasi saja. Transaksi lewat Kredivo dijamin aman selama tidak memberikan PIN ataupun kode OTP kepada orang lain.

Kredivo sudah terdaftar secara resmi di OJK dengan nama PT FinAccel Digital Indonesia dengan nomor registrasi S-236 / NB.213 / 2018. Inilah yang membuat para pelanggan umumnya akan lebih fleksibel dalam melakukan pembelian serta merasa aman.

Di Kredivo bisa pinjam dana untuk berbagai kebutuhan, yaitu pinjaman mini dan pinjaman jumbo. Perbedaan keduanya hanya terletak pada plafon yang diberikan. Untuk pinjaman mini plafon pinjaman minimal Rp500 ribu dan maksimal Rp1 juta. Sementara pinjaman jumbo minimal Rp1 juta dan maksimal sesuai dengan kredit limit yang didapatkan.

Bunga pinjaman Kredivo sebesar 2.95 persen dengan pilihan tenor mulai dari 30 hari, 3 dan 6 bulan. Malah untuk belanja online menggunakan Kredivo, kamu bisa memilih tenor hingga 12 bulan.

Kredivo dikenal sejak lama sebagai kartu kredit digital untuk berbelanja di beberapa marketplace terkemuka seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, dan sebagainya. Kredit limit yang diberikan bisa mencapai Rp30 juta per nasabah.

Pelanggan yang sudah terbiasa menggunakan Kredivo biasanya sudah memiliki aplikasinya yang bisa diunduh dari Google Play maupun App Store. Soal pendaftaran pun tergolong mudah, begitu pula halnya dengan persetujuannya.

Kesimpulannya, sebenarnya penggunaan metode pembayaran cashless tetap berada dalam kontrol penggunanya. Jika digunakan secara serampangan, justru akan bikin anggaran jebol. Sebaliknya jika digunakan hanya untuk kebutuhan tertentu, setidaknya membantu berhemat beberapa persen dari alokasi anggaran yang sudah disediakan.