Pergaulan bebas biasanya digunakan untuk menyebutkan cara bergaul yang sudah menyimpang dari norma sosial dan agama, yaitu pergaulan yang tidak menabukan minum alkohol, melakukan seks bebas, obat – obatan dan segala hal yang menyimpang lainnya. Bicara mengenai pergaulan bebas, biasanya hal tersebut mengarah kepada para remaja. Memasuki usia remaja, itu adalah masa dimana seorang anak mulai mencari jati dirinya dan mencoba – coba berbagai hal baru yang dianggapnya bisa membuatnya menjadi lebih dewasa. Dengan kata lain, usia remaja adalah saat dimana seorang anak memasuki fase yang paling labil dalam kehidupannya.
Seiring dengan perkembangan zaman, pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai taraf yang mengkhawatirkan. Kecanggihan teknologi dan kemudahan berkomunikasi serta tersedianya beragam fasilitas justru membuat para remaja mempunyai kebebasan yang melewati batas. Remaja mudah mengakses beragam informasi yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku, serta langsung menirunya karena menganggap hal tersebut membuat mereka lebih hebat. Banyak orang tua yang memberikan akses internet tanpa menyadari dampaknya terhadap anak yang terpengaruh akan sulit menghindari pergaulan bebas.
Penyebab Pergaulan Bebas
Sebenarnya pergaulan bebas yang dilakoni para remaja ini merupakan sebuah persoalan yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara sekilas saja. Beberapa penyebab yang menjadi latar belakang pergaulan bebas tersebut antara lain:
- Kurangnya Pengawasan Keluarga – Kurangnya kontrol sosial dari lingkungan terutama keluarga membuat seorang remaja merasa bebas untuk melakukan apa yang dia anggap benar dan tidak mendapatkan bimbingan tentang hal yang benar dan salah. Kekurangan perhatian di rumah sering membuat anak melakukan cara membahagiakan diri sendiri yang salah.
- Lingkungan yang Kurang Baik – Apabila seseorang tidak mendapatkan contoh yang baik dalam kesehariannya atau tumbuh dalam lingkungan yang bebas, maka ia tidak akan tahu bagaimana caranya bergaul sesuai dengan norma yang telah ditetapkan dalam masyarakat.
- Salah Memilih Teman – Teman yang dimiliki dapat memberikan pengaruh positif dan juga negatif, bahkan bisa mempengaruhi seseorang untuk melakukan pergaulan bebas. Apabila seseorang tidak memilih teman yang dapat memberikan pengaruh positif, maka ia dapat terjerumus kepada pergaulan bebas.
- Akses Informasi – Kemudahan mendapatkan beragam informasi juga turut mendorong terjadinya pergaulan bebas. Anak kecil sekalipun dapat mengakses informasi yang tidak sesuai dengan norma dan adat ketimuran atau keagamaan, misalnya informasi yang memuat konten mengenai hal – hal berbau seksual yang mudah ditiru.
Menghindari Pergaulan Bebas
Diantara serbuan informasi yang turut mempengaruhi para remaja untuk berlaku bebas, bukan tidak mungkin sebenarnya untuk menghindari hal tersebut. Cara menghindari pergaulan bebas dengan benar dapat dilakukan melalu suatu proses sejak seseorang berusia dini.
1. Memperkuat Pendidikan Agama
Anak yang mempunyai dasar pendidikan agama serta moral yang kokoh tidak akan mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena ia tahu dan bisa membedakan hal yang benar dan salah. Pendidikan agama dan moral dapat memperkuat iman seseorang sejak dini. Jika sejak kecil seseorang telah tertanam mengenai pengertian benar dan salah, biasanya ia akan dapat menghindari pergaulan bebas yang jelas – jelas merupakan hal yang tidak benar.
2. Membentuk Karakter yang Positif
Pembentukan 4 karakter manusia sejak kecil sangat diperlukan agar ia dapat menjadi pribadi yang kuat dan berpendirian kokoh, sehingga walaupun mempunyai kesempatan untuk hidup bebas, ia dapat mengendalikan dirinya. Teguh berpegang pada prindip hidup merupakan salah satu cara untuk menghindari pergaulan bebas.
3. Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak dan Remaja
Keingin tahuan remaja mengenai hal yang berkaitan dengan seksualitas terkadang tidak mendapatkan penyaluran yang benar, sehingga mereka terkadang akan mencari tahu melalui jalan yang salah. Informasi yang berkaitan dengan seksualitas sepatutnya didapatkan anak sejak dini, tentu saja disesuaikan dengan bahasa yang cocok dengan usia anak. Dengan demikian mereka juga dapat mengetahui bahaya dan akibat dari pergaulan bebas.