Menjadi minuman favorit dan kekinian, bubble tea menjadi salah satu pilihan minuman yang banyak digemari oleh masyarakat khususnya kaum muda. Rasanya yang manis dipadukan dengan susu juga es, ditambah tampilannya yang menarik membuat siapa saja akan tergoda untuk mencobanya. Adapun penambahan bubble sebagai topping yang punya tekstur kenyal dengan bentuk bola-bola kecil.
Meskipun memiliki rasa yang nikmat dan juga tampilan super menarik, sebaiknya hindari konsumsi berlebih minum ini. Siapa sangka, rutin meminumnya bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Nah, apa saja sih dampak buruk yang ternyata bisa disebabkan oleh seringnya konsumsi minuman kekinian ini? Berikut ulasan lengkapnya:
Sembelit atau Susah Buang Air Besar
Masalah pertama yang mungkin muncul ketika Anda seringkali mengonsumsi bubble tea adalah sembelit. Pada dasarnya, bahan yang digunakan untuk membuat topping bubble tersebut adalah tepung tapioka. Teksturnya yang kenyal, seringkali membuat tubuh khususnya sistem pencernaan sulit dalam mencernanya.
Jika hal tersebut dibiarkan, malah terus-terusan ditambahi dengan konsumsi bubble kembali, tentu akan adanya penumpukan bubble di dalam tubuh. Hal tersebut bisa mengganggu sistem pencernaan sehingga proses buang air besar jadi tidak lancar.
Penumpukan Kolesterol Jahat
Salah satu hal yang harus dihindari adalah mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol jahatnya yang tinggi. Dalam minuman bubble tea tentunya terdapat lemak trans yang jumlahnya cukup banyak. Lemak ini dihasilkan karena adanya proses industri secara bertahap untuk meningkatkan citarasa maupun tekstur dari makanan.
Ketika makanan atau minuman tersebut dikonsumsi, maka lemak trans pun akan masuk ke dalam tubuh. Tentunya hal tersebut bisa memicu masalah. Salah satunya adalah penumpukan dan pembentukan kolesterol jahat. Saat hal ini dibiarkan, bisa memicu masalah pada jantung hingga risiko terkenan stroke.
Memicu Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan seringkali terjadi karena konsumsi kalori dalam jumlah banyak di setiap harinya. Kandungan bubble di dalam minuman kekinian tersebut, sangat tinggi akan kandungan karbohidrta. Bahkan kalorinya pun cukup banyak yang bisa mencapai ingga 400 kalori.
Ketika hal tersebut dilakukan terus menerus, tentunya kalori dalam bubble tea bisa memicu obesitas bahkan perut pun akan mudah sekali merasa lapar. Ketika tubuh sudah obesitas, tentu beberapa masalah dan penyakit lainnya akan semakin mengintai.
Membuat Kadar Gula Darah Tinggi
Semua orang pastinya tahu bahwa rasa dari minuman kekinian ini adalah manis. Tak heran, minuman tersebut pastinya memiliki kadar gula yang tinggi. Tentunya semakin tinggi kadar gula, semakin berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, kadar gula ini bisa memicu seseorang terkena diabetes. Apalagi jika konsumsinya dilakukan secara terus-menerus. Terlebih jika gula yang digunakan adalah gula buatan yang pastinya bisa memberikan dampak berbahaya lainnya untuk tubuh.
Memicu Kanker
Masalah lain yang bisa muncul karena seringnya minum bubble tea adalah potensi pertumbuhan sel abnormal seperti kanker akan lebih tinggi. Beberapa minuman, terlebih yang instan dan berasal dari serbuk, biasanya mengandung beberapa bahan kimia yang cukup berbahaya. Baik itu gula buatan hingga bahan-bahan pengawet dan juga pewarna.
Ketika tubuh sering dijejali dengan zat kimia tersebut, bisa membuat kekebalan tubuh jadi lemah bahkan sulit membedakan mana antigen asing yang bisa membedakan. Jika dibiarkan, tentu bukan tidak mungkin kalau tubuh akan keseringan terkena penyakit hingga kanker yang cukup membahayakan.
Pada dasarnya, meminum minuman kekinian seperti bubble tea ini memang boleh-boleh saja. Asalkan tahu batasan dan hidari konsumsi berlebihan. Jika untuk mencoba saja, tentu tidak masalah asal jangan dijadikan makanan pokok. Terlebih dibandingkan manfaatnya, lebih banyak dampak buruk yang dihadirkan.
Selain informasi tentang bahaya minuman kekinian jika dikonsumsi berlebih, dapatkan juga informasi seputar kesehatan lainnya melalui aplikasi Halodoc. Banyak informasi dan solusi kesehatan yang bisa Anda akses dengan mudah. Bahkan, Halodoc pun sudah menyediakan fitur chat dan video call yang memungkinkan Anda agar mudah berkonsultasi langsung dengan para dokter ahli.