Jaringan Judi dan VCS Terbongkar, Selebgram Bogor Ditangkap Polisi!

Berita27 views

Saya terkejut mendengar kabar. Dua selebgram dari Bogor ditangkap karena kasus judi online dan VCS. Mereka ditangkap oleh Tim Khusus Pemberantas Judi Online Polresta Bogor Kota.

Penangkapan mereka terjadi pada hari yang berbeda. LA ditangkap pada 27 Juni 2024, dan R pada 30 Juni 2024. Mereka telah berpromosi untuk situs judi sejak tahun 2023. LA juga menjual video syur dan layanan VCS sebagai bisnis tambahan.

Jaringan judi online ini ternyata sangat luas. Ada 70 lebih selebgram yang digunakan untuk mempromosikan situs judi. Kini polisi mencoba melacak admin yang merekrut mereka dan orang-orang lain yang terlibat.

Kronologi Penangkapan Dua Selebgram Bogor

Penangkapan selebgram Bogor karena promosi judi online membuat heboh. Tim dari Polresta Bogor Kota menyelesaikan kasus ini. Mereka mengikutinya melalui patroli siber.

Waktu dan Lokasi Penangkapan

Penangkapan selebgram dilakukan dalam dua fase. Pada 27 Juni 2024, LA diciduk di Jalan Pajajaran, Bogor. Kemudian, tiga hari setelahnya, R juga ditangkap di tempat yang sama. Tindakan ini menunjukkan keseriusan polisi dalam memberantas judi online.

Identitas Tersangka LA dan R

LA berasal dari Bogor dan R dari Sukabumi. R bekerja di restoran Bogor. Mereka mempromosikan judi online lewat media sosial. LA punya 17.000 pengikut di Instagram, dengan nama @clayssss_.

Peran Tim Khusus Pemberantas Judi Online

Tim Khusus Polresta Bogor Kota sangat penting dalam kasus ini. Mereka menggunakan patroli siber untuk mengawasi jejak di media sosial. Usahanya sukses mengenali LA dan R. Kini, mereka bertekad memperketat pengawasan. Terutama pada selebgram yang punya banyak pengikut dan bisa jadi sasaran jaringan judi online.

Modus Operandi Promosi Situs Judi Online

Selebgram di Indonesia memanfaatkan kepopuleran untuk menyebarkan situs judi online. Mereka membagikan tautan ke situs judi yang ilegal di media sosial mereka. Hal ini menarik perhatian banyak orang dan membuat info judi tersebar luas.

Ada yang bahkan menciptakan akun palsu. Mereka mencari influencer muda dengan minimal 10.000 pengikut untuk mempromosikan. Bayaran promosinya sekitar Rp500.000 hingga Rp1,5 juta.

Dari promosi ini, mereka bisa mendapatkan sampai Rp5 juta per minggu. Situs-situs yang mereka promosikan antara lain Menang4D, Midas77, dan Seven77. Pembayaran biasanya lewat aplikasi dompet digital seperti Dana.

Beberapa tersangka sudah ditangkap, dan akun IG mereka diblokir. Namun, promosi judi online terus berkembang di media sosial. Semua pihak perlu untuk berhati-hati dan bersikap tegas untuk menghapuskan kegiatan ilegal ini.

Jaringan Judi Online yang Terungkap

Kasus jaringan judi online terbesar baru terungkap di Ciamis, Jawa Barat. Pria bernama TCA telah ditangkap. Ia diduga memegang uang hasil judi online. Penangkapan TCA mengungkap jaringan yang sudah aktif tiga tahun.

Perekrutan Selebgram melalui Media Sosial

Kampanye promosi judi online memanfaatkan influencer media sosial. LA dijadikan model oleh Listia lewat Instagram. Sedangkan R dibayar oleh akun Instagram lain. Keduanya mengiklankan situs judi online yang berbeda.

Keterlibatan Akun Instagram @Indonesiaviral

Akun @Indonesiaviral sangat aktif dalam merekrut selebgram untuk iklan judi. Dalam mempertanyakan hubungan mereka dengan selebgram, polisi meneliti akun tersebut. Mereka sedang mencari bukti lebih lanjut.

Upaya Polisi Melacak Admin Perekrut

Polisi menelusuri akun @Indonesiaviral untuk menemukan adminnya. Langkah ini penting untuk mengungkap seluruh jaringan judi online di negeri ini. Bongkar upaya ini dimulai untuk menemukan otak di balik iklan judi yang ilegal.

Tarif dan Keuntungan dari Promosi Judi Online

Tarif promosi judi online bergantung pada kepopuleran selebgram. Mereka bisa mendapat kontrak senilai Rp 500.000 hingga Rp 10 juta. Jika pengikutnya lebih dari 10.000 orang, bayarannya kurang lebih Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta.

Keuntungan dari promosi ini sangat menarik bagi selebgram. Beberapa bisa dapat Rp 2,5 juta tiap bulan. Ada yang bahkan mencapai Rp 4,5 juta. Kasus unik menunjukkan sebuah selebgram berhasil mendapat Rp 600 juta dari dua promosi situs judi.

Perekrut selebgram juga mendapat keuntungan. Mereka bisa dapat Rp 150.000 hingga Rp 200.000 tiap iklan. Mereka sering menggunakan akun palsu, foto wanita menarik, untuk menarik selebgram. Beberapa tersangka sudah ditangkap polisi, dengan barang bukti laptop, ponsel, dan kartu ATM.

Layanan VCS dan Video Syur Sebagai Bisnis Sampingan

Tersangka LA tidak hanya melakukan promosi judi online. Ia juga berjualan VCS dan video syur. Bisnis tambahan ini membuat aktivitas ilegalnya semakin luas.

Harga Layanan VCS

LA menagih Rp 250.000 untuk VCS per orang. Harga itu dibilang kompetitif karena bisnis esek-esek di Indonesia sangat besar, senilai Rp 91 triliun tiap tiga bulan. Ini menunjukkan banyaknya permintaan akan materi dewasa.

Metode Distribusi Konten Dewasa

LA menggunakan grup khusus untuk sebarkan video syur. Dengan begini, ia bisa kontrol penyebaran konten dewasa. Ia sekaligus camkan bisnis ini dengan promosi judi online, yang menghasilkan pendapatan ganda dari aktivitas ilegalnya.

Situasi ini menunjukkan masalah ekonomi sosial yang rumit di Indonesia. Tidak sedikit kaum muda perempuan yang bekerja di sektor ilegal karena pengangguran. Penting diingat, apa yang mereka lakukan ini melanggar hukum dan bisa berdampak pada sanksi keras.

Motif Ekonomi di Balik Keterlibatan Selebgram

Penangkapan selebgram Bogor yang terkait promosi judi online menunjukkan motif ekonomi. Para selebgram memilih jalur ilegal ini karena butuh uang. Untuk mereka, uang cepat dari promosi judi online sangat menggiurkan.

R, seorang tersangka, mempromosikan judi online karena sulit bayar sewa. Kondisi ekonomi yang sulit memaksa beberapa orang untuk melakukan tindakan ilegal. Selama pandemi Covid-19, cara ini semakin banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah keuangan.

Statistik menunjukkan kasus judi online meningkat. Polisi mengungkap 112 kasus perjudian dalam sehari dan menangkap 256 orang. Dari mereka, 24 adalah bandar. Hal ini menunjukkan industri judi online sangat besar dan menarik bagi yang butuh uang.

Memang, promosi ilegal judi online menghadapi risiko hukum. Para selebgram bisa dihukum pidana dan denda berat. Kasus ini seharusnya jadi pelajaran penting bagi influencer. Mereka tidak boleh tergiur tanpa memikirkan akibat hukum dari promosi ilegal.

Ancaman Hukum bagi Pelaku Promosi Judi Online

Memasarkan judi online sangat tidak etis dan berbahaya. Ini bisa berujung pada ancaman hukum yang serius. Pelanggaran bisa terjadi di bawah UU ITE dan KUHP. Sanksi pidana akan menghampiri mereka yang terlibat.

Pasal-pasal yang Dikenakan

UU ITE adalah dasar hukum utama untuk kasus promosi judi online. Di bawah pasal 27 ayat (2), UU ITE melarang penyebaran informasi judi. Juga, KUHP Pasal 303 bis Ayat (1) dengan jelas melarang judi online. Pelanggar akan dikenai pasal yang sesuai dengan peran mereka di dalam jaringan judi.

Sanksi Pidana dan Denda

Sanksi bagi mereka yang mempromosikan judi online sangat serius. Berdasarkan UU ITE, hukuman bisa sampai 6 tahun penjara dan denda mencapai Rp1 miliar. Anak muda yang terkenal karena promosi judi online juga bisa mendapat sanksi ini. Selain itu, akun media sosial mereka bisa dihapus oleh platform yang bersangkutan.

Dengan adanya revisi KUHP, ancaman menjadi lebih berat. Penjara bisa sampai 9 tahun dan denda hingga Rp2 miliar. Itu sebabnya, mereka yang tertarik mempromosikan judi online harus berhati-hati. Karena sanksi yang menanti sangat berat.

Upaya Pemerintah dalam Memberantas Judi Online

Indonesia kini bertindak keras melawan judi online. Sejak 14 Juni 2024, Presiden telah membentuk Satgas Pemberantasan Judi Online. Ini dilakukan lewat Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2024. Satgas ini berada di bawah payungnya berbagai pihak, termasuk babinsa TNI, bhabinkamtibmas Polri, dan PPATK.

Kementerian Kominfo juga terus memantau dunia maya. Mereka berhasil menutup ribuan situs judi pada 1-21 September 2023. Kominfo memblokir akses ke 55.768 situs dan alamat IP. Mereka juga menangani konten di media sosial.

Lewat kerjasama dengan perusahaan swasta, upaya itu semakin luas. Misalnya, Meta (sebelumnya Facebook) telah menghapus jutaan konten dan iklan judi yang melanggar. Ini menunjukkan kuatnya komitmen pemerintah melindungi masyarakat dari bahaya judi online.