Air adalah sumber kehidupan. Tanpa air, tak mungkin ada kehidupan di bumi. Namun sering kali kita memandang enteng air tanpa berpikir mendalam dari mana asalnya dan berapa sebenarnya volume atau jumlah air yang kita gunakan setiap harinya. Ternyata di balik ketransparanan air, terdapat ilmu hitung-menghitung yang cukup rumit.
Apa yang dimaksud dengan volume air? Volume air pada intinya adalah ukuran kuantitas atau banyaknya jumlah air dalam satuan tertentu, misalnya liter atau meter kubik.
Dengan mengetahui angka volume ini, kita bisa memperkirakan kebutuhan air yang diperlukan untuk berbagai keperluan seperti irigasi pertanian, kebutuhan air minum, dan lainnya.
Lantas, bagaimana cara menghitung volume air itu? Secara prinsip, rumus untuk menentukan volume cukup sederhana, yakni dengan mengalikan ukuran panjang, lebar dan tinggi wadah air.
Misalnya pada akuarium ikan berbentuk balok, rumusnya: Volume Akuarium = Panjang x Lebar x Tinggi. Semakin besar dimensi akuariumnya, maka volume air yang dibutuhkan juga makin banyak.
Namun kenyataannya, kalkulasi volume air di alam bebas sangatlah kompleks dan dinamis. Sebagai contoh, untuk menghitung volume air yang mengalir di sungai diperlukan pengukuran panjang, lebar, dan kedalaman sungai pada titik-titik tertentu, karena dimensinya tak selalu sama.
Apalagi bila terjadi banjir, tentu parameter fluida air sungai akan berubah drastis dalam hitungan jam atau bahkan menit. Makin rumit bukan? Itu sebabnya diperlukan terobosan ilmu pengetahuan untuk mempermudah perhitungan volume air, baik air yang stagnan ataupun mengalir secara dinamis.
Salah satu cara termutakhir adalah dengan memanfaatkan penginderaan jauh dan satelit yang mampu memindai topografi dasar sungai maupun permukaan danau secara akurat dan real-time. Teknologi canggih ini sangat membantu dalam melakukan kalkulasi volume air secara cepat dan tepat.
Jadi begitulah, ternyata di balik tampilan air yang polos itu, sesungguhnya penuh dengan rumitnya ilmu perhitungan, baik secara manual maupun dengan bantuan teknologi satelit terkini. Kini saatnya kita menghargai setiap tetes air dengan memahami ilmu volume air sebaik-baiknya demi keberlangsungan kehidupan di bumi tercinta ini.
Berikut ini adalah kumpulan rumus volume air:
- Volume Air dalam Bak Mandi
Rumus: V = P x L x T
Keterangan:
V = Volume (liter)
P = Panjang Bak (m)
L = Lebar Bak (m)
T = Tinggi Rata-rata air (m)
- Volume Air danau
Rumus : V = L x W x D
Keterangan:
V = Volume air danau (m3)
L = Panjang danau (m)
W = Lebar rata-rata danau (m)
D = Kedalaman rata-rata danau (m)
- Volume Air Hujan
Rumus: V = L x W x T
Keterangan :
V = Volume air hujan (m3)
L = Panjang lahan yang terkena hujan (m)
W = Lebar lahan yang terkena hujan (m)
T = Tinggi genangan air hujan rata-rata (m)
- Volume Air Embung / Tangki Air
Rumus: V = φ x r2 x t
Keterangan:
V = Volume air (liter)
r = Jari-jari embung (m)
t = Tinggi embung (m)
φ = 3,14
Contoh Soal:
Andi memiliki akuarium ikan hias berbentuk balok yang berukuran 60 cm x 30 cm x 40 cm. Ia ingin mengisinya dengan air sampai penuh. Tentukan:
a. Rumus volume air yang digunakan
b. Volume air yang diperlukan untuk mengisi akuarium hingga penuh
Jawab:
Diketahui:
P (panjang akuarium) = 60 cm
L (lebar akuarium) = 30 cm
T (tinggi akuarium)= 40 cm
a. Rumus volume air akuarium berbentuk balok adalah :
V = P x L x T
b. Menghitung Volume air:
V = P x L x T
V = 60 cm x 30 cm x 40 cm
V = 72.000 cm3
= 72 liter
Jadi, volume air yang dibutuhkan untuk mengisi akuarium ikan berukuran 60 x 30 x 40 cm agar penuh adalah 72 liter.
Dengan contoh perhitungan sederhana ini kita bisa memahami bagaimana menerapkan rumus volume air untuk menghitung kebutuhan air pada suatu wadah seperti akuarium, bak mandi, atau kolam ikan. Semakin banyak berlatih, semakin mahir!